Minggu, 25 Februari 2018

Profil Banda Neira



Anggota Band:


Ananda Wardhana Badudu a.k.a Ananda [Gitar & Vokal]




Rara Sekar Larasati a.k.a Rara [Xylophone & Vokal]




Grup Indie folk Indonesia dengan nama yang dikenal sebagai salah satu dari enam pulau di Kepulauan Banda, berada dalam tatanan geografis Maluku Tengah. Muncul Banda Neira dalam bentuk satu kelompok musik yang bermula dari keisengan Ananda dan Rara.

Dari keisengan proyek tersebut mereka mewujudkan banyaknya pendengar yang meluangkan waktu untuk menyimak karya-karya Banda Neira.

Mereka resmi memperkenalkan Banda Neira pada akhir Februari 2012 di lingkungan Universitas Parahyangan, saat itu bertepatan dengan Rara yang menyelesaikan jenjang pendidikannya.

Ananda dan Rara sudah lama menjalin pertemanan. Terpisah, karena Ananda harus pindah ke Jakarta meneruskan pekerjaannya sebagai wartawan Tempo sejak 2010. Kemudian bertemu kembali setelah Rara menyelesaikan studinya dan menjadi tenaga magang LSM Kontras.

Di paruh waktu istirahat kerja, karena tidak mau membiarkan materinya terhambur tak terurus Banda Neira dilanjutkan dan tetap memegang asas iseng dengan premis seru-seruan.

Mereka mempunyai 2 Album yaitu:


  • Berjalan Lebih Jauh (2013)


1. Berjalan Lebih Jauh



Lirik:


bangun sebab pagi terlalu berharga
tuk kita lewati dengan tertidur
bangun sebab hari terlalu berhaga
tuk kita lalui dengan bersungut-sungut

hoo ooo oooh oooh ooo
hoo ooo oooh oooh ooo

bangun sebab hidup teramat berharga
dan kita jalani jangan menyerah

berjalan lebih jauh, menyelam lebih dalam
jelajah semua warna bersama, bersama
berjalan lebih jauh, menyelam lebih dalam
jelajah semua warna bersama, bersama

hoo ooo oooh oooh ooo
hoo ooo oooh oooh ooo

berjalan lebih jauh (berjalan lebih jauh)
menyelam lebih dalam (menyelam lebih dalam)
jelajah semua warna (jelajahi semua warna)
bersama, bersama, bersama

berjalan lebih jauh (berjalan lebih jauh)
menyelam lebih dalam (menyelam lebih dalam)
jelajah semua warna (jelajahi semua warna)
bersama, bersama, bersama

2. Di Atas Kapal Kertas



Lirik:


bersembunyi di balik tirai
memandang jalan ooh oooh
gadis kecil ingin keluar
menantang alam ooh ooh

tapi di sana hujan, tiada berkesudahan
tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota
hapus tiap jejak jalan pulang

berangkat di atas kapal kertas
menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam

berangkat di atas kapal kertas
bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka

bersembunyi dia di dalam mengintai ruang ooh ooh
gadis kecil merangkai kata melipat cara ooh oooh

tapi di sana hujan, tiada berkesudahan
tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota
hapus tiap jejak jalan pulang

berangkat di atas kapal kertas, menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam
berangkat di atas kapal kertas, bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka

berangkat di atas kapal kertas, menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam
berangkat di atas kapal kertas, bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka


3. Ke Entah Berantah



Lirik:


dia datang saat hujan reda
semerbak merekah namun sederhana
dia bertingkah tiada bercela
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu

dia menunggu hingga ku jatuh
terbawa suasana
dia menghibur saat ku rapuh
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah
tersaru antara nikmat atau lara
berpeganglah erat tersiap terhempas
ke tanda tanya

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dia bagai suara hangat senja
senandung tanpa kata
dia mengaburkan gelap rindu
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah
tersaru antara nikmat atau lara
berpeganglah erat tersiap terhempas
ke tanda tanya

huu huu huu huu
huu huu huu huu


4. Hujan Di Mimpi



Lirik:


semesta bicara tanpa bersuara
semesta ia kadang buta aksara
sepi itu indah, percayalah
membisu itu anugerah

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari

semesta bergulir tak kenal arah
seperti langkah-langkah menuju kaki lain
seperti kenangan akankah bertahan
atau perlahan menjadi lautan

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari


5. Esok Pasti Jumpa (Kau Keluhkan)



Lirik:


kau keluhkan awan hitam
yang menggulung tiada surutnya
kau keluhkan dingin malam
yang menusuk hingga ke tulang

hawa ini kau benci
dan kau inginkan tuk segera pergi
berdiri angkat kaki
tiada raut riangmu di muka, pergi segera

kau keluhkan sunyi ini
tanpa ada yang menemani
kau keluhkan risau hati
yang tak kunjung juga berhenti

rasa itu kau rindu
dan kau inginkan tuk segera tiba
dan kembali bermimpi
hanyut dalam hangatnya pelukan cahaya oh mentari

dan ingatlah pesan sang surya pada manusia malam itu
tuk mengingatnya di saat dia terkadang
tuk mengingatnya di saat dia terkadang
tuk mengingatnya di saat dia terkadang esok pasti jumpa


6. Senja Di Jakarta



Lirik:


bersepeda di kala senja
mengejar mentari tenggelam
hangat jingga temani rasa
nikmati jakarta

bersepeda keliling kota
kanan kiri ramai jalanan
arungi lautan kendaraan
maafkan jakarta

parapa parapa parapaparara
nikmati jalanan di jakarta
parapa parapa parapaparara
maafkan jalan di jakarta

bersepeda sepulang kerja
kenyang hidup asap kopaja
klakson kanan kiri berbalasan
senja di jakarta

parapa parapa parapaparara
nikmati jalanan di jakarta
parapa parapa parapaparara
maafkan jalan di jakarta

bersepeda di kala senja
nikmati jakarta


7. Kisah Tanpa Cerita



Lirik:


terik menyingsing kering ini dari utara
salju turun percaya saja
meski belum waktunya

perempuan di paruh waktu
hatinya teguh di tempat kalut
lelaki di ujung tanduk
harapannya (harapannya) sederhana

sekisah tanpa cerita
sekisah tanpa cerita

angin menanti gema
suara burung berpulang
sore itu tak biasanya
tak ada cahaya di jendela

perempuan di paruh waktu
hatinya teguh di tempat kalut
lelaki di ujung tanduk
harapannya (harapannya) sederhana

sekisah tanpa cerita
sekisah tanpa cerita

jika yang tersisa hanya kita berdua
jika yang menggila ada kita berdua
lekas jauh-jauh pergi, lekas jauh-jauh pergi

jika yang tersisa hanya kita berdua
jika yang menggila ada kita berdua
lekas jauh-jauh pergi, lekas jauh-jauh pergi


8. Di Beranda



Lirik:


oh ibu tenang sudah
lekas seka air matamu
sebab ku malu dilihat tetangga

oh ayah mengertilah
rindu ini tak terbelenggu
laraku setiap teringat peluknya

oooh hooo oooh hooo

kini kamarnya teratur rapi
ribut suaranya tak ada lagi
tak usah kau cari dia tiap pagi

dan jika suatu saat
buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi

usahlah kau pertanyakan
kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti
pulang ke rumah, pulang ke rumah

kini kamarnya teratur rapi
ribut suaranya tak ada lagi
tak usah kau cari dia tiap pagi

dan jika suatu saat buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi
usahlah kau pertanyakan kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti

dan jika suatu saat buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi
usahlah kau pertanyakan kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti pulang ke rumah, pulang ke rumah


9. Rindu



Lirik:


rumah kosong
sudah lama ingin dihuni
adalah teman bicara
siapa saja atau apa
siapa saja atau apa

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati

meminta darah yang mengalir dari mimpi
meminta darah yang mengalir dari mimpi

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati


10. Mawar




Lirik:


malam mawar tiba
seperti angin
tanpa terlihat
tapi terasa

malam mawar tiba
menjemput harapan
memaksa bertemu
dengan ajalnya

malam mawar tiba seperti pencuri
tanpa suara tapi terasa
malam mawar tiba membungkam asa
malam mawar tiba lalu kita lupa

sesungguhnya suara itu tak bisa direda
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu pemberontakan

sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin meraih hartamu, ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata dan gemetar
ketika suara-suara itu menuntut keadilan

sesungguhmya suara itu kan menjadi kata
ialah yang mengajariku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya

apabila engkau tetap bertahan
aku akan membunuhmu seperti kutukan

lalu kita lupa



  • Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti (2016)
1. Matahari Pagi




2. Sebagai Kawan




3. Pangeran Kecil




4. Pelukis Langit




5. Utarakan




6. Biru (Menampilkan Layur)




7. Bunga




8. Sampai Jadi Debu Feat Gardika Gigih




9. Langit dan Laut




10. Re : Langit dan Laut




11. Mewangi




12. Derai-Derai Cemara (1949)




13. Tini dan Yanti




14. Benderang





15. Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti





Mengapa bernama Banda Neira ?




Banda Neira adalah nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. ”Di sini benar-benar sebuah firdaus”, tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah nama band ini diambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar