Minggu, 25 Februari 2018

Profil Banda Neira



Anggota Band:


Ananda Wardhana Badudu a.k.a Ananda [Gitar & Vokal]




Rara Sekar Larasati a.k.a Rara [Xylophone & Vokal]




Grup Indie folk Indonesia dengan nama yang dikenal sebagai salah satu dari enam pulau di Kepulauan Banda, berada dalam tatanan geografis Maluku Tengah. Muncul Banda Neira dalam bentuk satu kelompok musik yang bermula dari keisengan Ananda dan Rara.

Dari keisengan proyek tersebut mereka mewujudkan banyaknya pendengar yang meluangkan waktu untuk menyimak karya-karya Banda Neira.

Mereka resmi memperkenalkan Banda Neira pada akhir Februari 2012 di lingkungan Universitas Parahyangan, saat itu bertepatan dengan Rara yang menyelesaikan jenjang pendidikannya.

Ananda dan Rara sudah lama menjalin pertemanan. Terpisah, karena Ananda harus pindah ke Jakarta meneruskan pekerjaannya sebagai wartawan Tempo sejak 2010. Kemudian bertemu kembali setelah Rara menyelesaikan studinya dan menjadi tenaga magang LSM Kontras.

Di paruh waktu istirahat kerja, karena tidak mau membiarkan materinya terhambur tak terurus Banda Neira dilanjutkan dan tetap memegang asas iseng dengan premis seru-seruan.

Mereka mempunyai 2 Album yaitu:


  • Berjalan Lebih Jauh (2013)


1. Berjalan Lebih Jauh



Lirik:


bangun sebab pagi terlalu berharga
tuk kita lewati dengan tertidur
bangun sebab hari terlalu berhaga
tuk kita lalui dengan bersungut-sungut

hoo ooo oooh oooh ooo
hoo ooo oooh oooh ooo

bangun sebab hidup teramat berharga
dan kita jalani jangan menyerah

berjalan lebih jauh, menyelam lebih dalam
jelajah semua warna bersama, bersama
berjalan lebih jauh, menyelam lebih dalam
jelajah semua warna bersama, bersama

hoo ooo oooh oooh ooo
hoo ooo oooh oooh ooo

berjalan lebih jauh (berjalan lebih jauh)
menyelam lebih dalam (menyelam lebih dalam)
jelajah semua warna (jelajahi semua warna)
bersama, bersama, bersama

berjalan lebih jauh (berjalan lebih jauh)
menyelam lebih dalam (menyelam lebih dalam)
jelajah semua warna (jelajahi semua warna)
bersama, bersama, bersama

2. Di Atas Kapal Kertas



Lirik:


bersembunyi di balik tirai
memandang jalan ooh oooh
gadis kecil ingin keluar
menantang alam ooh ooh

tapi di sana hujan, tiada berkesudahan
tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota
hapus tiap jejak jalan pulang

berangkat di atas kapal kertas
menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam

berangkat di atas kapal kertas
bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka

bersembunyi dia di dalam mengintai ruang ooh ooh
gadis kecil merangkai kata melipat cara ooh oooh

tapi di sana hujan, tiada berkesudahan
tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota
hapus tiap jejak jalan pulang

berangkat di atas kapal kertas, menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam
berangkat di atas kapal kertas, bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka

berangkat di atas kapal kertas, menggantungkan haluan
menambal menyulam menghindari karam
berangkat di atas kapal kertas, bersandar ke layarnya
di antara suka, di antara duka


3. Ke Entah Berantah



Lirik:


dia datang saat hujan reda
semerbak merekah namun sederhana
dia bertingkah tiada bercela
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu

dia menunggu hingga ku jatuh
terbawa suasana
dia menghibur saat ku rapuh
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah
tersaru antara nikmat atau lara
berpeganglah erat tersiap terhempas
ke tanda tanya

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dia bagai suara hangat senja
senandung tanpa kata
dia mengaburkan gelap rindu
siapa (siapa) kuasa (kuasa)

huu huu huu huu
huu huu huu huu

dan kawan bawaku tersesat ke entah berantah
tersaru antara nikmat atau lara
berpeganglah erat tersiap terhempas
ke tanda tanya

huu huu huu huu
huu huu huu huu


4. Hujan Di Mimpi



Lirik:


semesta bicara tanpa bersuara
semesta ia kadang buta aksara
sepi itu indah, percayalah
membisu itu anugerah

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari

semesta bergulir tak kenal arah
seperti langkah-langkah menuju kaki lain
seperti kenangan akankah bertahan
atau perlahan menjadi lautan

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari

seperti hadirmu di kala gempa
jujur dan tanpa bersandiwara
teduhnya seperti (teduhnya seperti) hujan di mimpi
berdua kita berlari


5. Esok Pasti Jumpa (Kau Keluhkan)



Lirik:


kau keluhkan awan hitam
yang menggulung tiada surutnya
kau keluhkan dingin malam
yang menusuk hingga ke tulang

hawa ini kau benci
dan kau inginkan tuk segera pergi
berdiri angkat kaki
tiada raut riangmu di muka, pergi segera

kau keluhkan sunyi ini
tanpa ada yang menemani
kau keluhkan risau hati
yang tak kunjung juga berhenti

rasa itu kau rindu
dan kau inginkan tuk segera tiba
dan kembali bermimpi
hanyut dalam hangatnya pelukan cahaya oh mentari

dan ingatlah pesan sang surya pada manusia malam itu
tuk mengingatnya di saat dia terkadang
tuk mengingatnya di saat dia terkadang
tuk mengingatnya di saat dia terkadang esok pasti jumpa


6. Senja Di Jakarta



Lirik:


bersepeda di kala senja
mengejar mentari tenggelam
hangat jingga temani rasa
nikmati jakarta

bersepeda keliling kota
kanan kiri ramai jalanan
arungi lautan kendaraan
maafkan jakarta

parapa parapa parapaparara
nikmati jalanan di jakarta
parapa parapa parapaparara
maafkan jalan di jakarta

bersepeda sepulang kerja
kenyang hidup asap kopaja
klakson kanan kiri berbalasan
senja di jakarta

parapa parapa parapaparara
nikmati jalanan di jakarta
parapa parapa parapaparara
maafkan jalan di jakarta

bersepeda di kala senja
nikmati jakarta


7. Kisah Tanpa Cerita



Lirik:


terik menyingsing kering ini dari utara
salju turun percaya saja
meski belum waktunya

perempuan di paruh waktu
hatinya teguh di tempat kalut
lelaki di ujung tanduk
harapannya (harapannya) sederhana

sekisah tanpa cerita
sekisah tanpa cerita

angin menanti gema
suara burung berpulang
sore itu tak biasanya
tak ada cahaya di jendela

perempuan di paruh waktu
hatinya teguh di tempat kalut
lelaki di ujung tanduk
harapannya (harapannya) sederhana

sekisah tanpa cerita
sekisah tanpa cerita

jika yang tersisa hanya kita berdua
jika yang menggila ada kita berdua
lekas jauh-jauh pergi, lekas jauh-jauh pergi

jika yang tersisa hanya kita berdua
jika yang menggila ada kita berdua
lekas jauh-jauh pergi, lekas jauh-jauh pergi


8. Di Beranda



Lirik:


oh ibu tenang sudah
lekas seka air matamu
sebab ku malu dilihat tetangga

oh ayah mengertilah
rindu ini tak terbelenggu
laraku setiap teringat peluknya

oooh hooo oooh hooo

kini kamarnya teratur rapi
ribut suaranya tak ada lagi
tak usah kau cari dia tiap pagi

dan jika suatu saat
buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi

usahlah kau pertanyakan
kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti
pulang ke rumah, pulang ke rumah

kini kamarnya teratur rapi
ribut suaranya tak ada lagi
tak usah kau cari dia tiap pagi

dan jika suatu saat buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi
usahlah kau pertanyakan kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti

dan jika suatu saat buah hatiku buah hatimu
untuk sementara waktu pergi
usahlah kau pertanyakan kemana kakinya kan melangkah
kita berdua tahu dia pasti pulang ke rumah, pulang ke rumah


9. Rindu



Lirik:


rumah kosong
sudah lama ingin dihuni
adalah teman bicara
siapa saja atau apa
siapa saja atau apa

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati

meminta darah yang mengalir dari mimpi
meminta darah yang mengalir dari mimpi

jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
jendela kursi (kursi) atau bunga di meja
sunyi menyayat seperti belati


10. Mawar




Lirik:


malam mawar tiba
seperti angin
tanpa terlihat
tapi terasa

malam mawar tiba
menjemput harapan
memaksa bertemu
dengan ajalnya

malam mawar tiba seperti pencuri
tanpa suara tapi terasa
malam mawar tiba membungkam asa
malam mawar tiba lalu kita lupa

sesungguhnya suara itu tak bisa direda
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu pemberontakan

sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin meraih hartamu, ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata dan gemetar
ketika suara-suara itu menuntut keadilan

sesungguhmya suara itu kan menjadi kata
ialah yang mengajariku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya

apabila engkau tetap bertahan
aku akan membunuhmu seperti kutukan

lalu kita lupa



  • Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti (2016)
1. Matahari Pagi




2. Sebagai Kawan




3. Pangeran Kecil




4. Pelukis Langit




5. Utarakan




6. Biru (Menampilkan Layur)




7. Bunga




8. Sampai Jadi Debu Feat Gardika Gigih




9. Langit dan Laut




10. Re : Langit dan Laut




11. Mewangi




12. Derai-Derai Cemara (1949)




13. Tini dan Yanti




14. Benderang





15. Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti





Mengapa bernama Banda Neira ?




Banda Neira adalah nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. ”Di sini benar-benar sebuah firdaus”, tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah nama band ini diambil.

5 Alasan Mengapa Banda Neira Tetap Dirindukan



Bubarnya Banda Neira tentu sangat disayangkan banyak orang. Apalagi grup pelantun tembang Langit dan Laut ini terbilang membawakan sebuah warna baru di industri musik Tanah Air.

Berbagai respon pun datang dari publik menanggapi bubarnya Banda Neira. tak jarang banyak dari mereka yang sampai sekarang masih rindu dengan suara mendayu-dayu Rara Sekar serta petikan gitar dari Ananda Badudu. Dan inilah 5 hal yang membuat kehadiran dan karya-karya Banda Neira masih dirindukan sampai saat ini.


1. Alunan musik yang sederhana namun damai di hati

Satu ciri khas dari Banda Neira adalah musiknya yang sederhana. Mengusung genre folk, petikan gitar dari Ananda Badudu sudah sangat nyaman untuk mengiringi nada-nada yang dinyanyikan Rara Sekar. Kesederhanaan aransemen inilah yang membedakan Banda Neira dengan grup-grup lainnya.

Di sisi lain, musik Banda Neira sungguh recommended sebagai teman untuk menghabiskan hari-harimu. So, apa lagi yang harus diragukan?




2. Lirik lagu yang puitis

Layaknya sebuah puisi, Banda Neira selalu mencoba untuk menghadirkan lirik lagu yang tak biasa. Maksudnya, Rara Sekar dan Ananda Badudu selalu berhasil mengemas lirik lagu secara puitis dengan pas.

Setiap penggal lirik dari lagu Banda Neira seakan menyimpan sebuah makna tersembunyi di dalamnya. Yap, grup yang berawal dari proyek iseng ini terbukti tak mau setengah-setengah dalam bermusik.




3. Selalu datang dengan kejutan

Dua album mereka yang berjudul Di Paruh Waktu (2013) dan Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (2016) menjadi bukti dari kejutan Banda Neira. Selalu saja ada hal baru yang mereka berikan dalam karya-karya mereka.

Sempat pula mereka membuat 4 buah lagu yang merupakan musikalisasi puisi dari karya Subagio Sastrowardoyo berjudul Di Atas Kapal Kertas, Ke Entah Berantah, Kau Keluhkan, dan Rindu.




4. Kaya dengan berbagai tema

Cinta dan cinta, mungkin itulah yang bisa dilihat dari banyaknya karya musik di Indonesia saat ini. Tapi berbeda dengan Banda Neira, mereka bisa menyuguhkan karya dengan berbagai tema selain cinta.

Berbicara tentang cinta, Banda Neira dijamin membuatmu klepek-klepek dengan lagu Sampai Jadi Debu. Ada juga lagu tentang gambaran semangat dan perasaan bahagia seperti Mentari Pagi.




5. Salah satu band indie terbaik

Tak bisa dipungkiri, Banda Neira adalah salah satu band indie terbaik yang pernah ada. Berawal dari project iseng, karya-karya grup ini mampu diterima oleh banyak orang karena kualitas yang mereka miliki. Karya-karya terbaru mereka selalu ditunggu oleh para penikmat musik.

Namun terlepas dari itu semua, biarlah nama Banda Neira menjadi sebuah kenangan manis bagi banyak orang. Satu hal yang pasti, karya-karya mereka tetaplah abadi. Yap, seperti judul album mereka 'Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti'.



Selasa, 13 Februari 2018

Profil Barasuara




Barasuara adalah sebuah grup musik asal Indonesia. Iga Massardi, TJ Kusuma , Gerald Situmorang , Marco Steffiano, Asteriska, dan Puti Chitara. Grup musik ini dikenal dengan lagu-lagunya yang menggebrak. Barasuara diisi oleh personel yang tidak asing lagi di dunia industri musik. Yang menarik, mereka dari latar musik yang berbeda-beda sehingga tidak heran jika musik Barasuara terasa begitu kaya. Selain itu Iga Massardi menyatakan bahwa proyek musik ini akan mengusung konsep "menjadi sebenar-benarnya orang Indonesia", artinya mereka akan selalu membuat lagu dengan lirik Bahasa Indonesia.



Anggota Band:
Iga Massardi [Vocal & Guitar] 


TJ Kusuma [Guitar] 


Gerald Situmorang [Bass] 


Marco Steffiano [Drum] 


Asteriska [Vocal] 


Puti Chitara [Vocal]



Barasuara sudah ada sejak 2011, ketika Iga masih menjadi gitaris grup pop Soulvibe. Sebelumnya dia dikenal sebagai pendiri The Trees & The Wild dan keluar karena alasan yang masih enggan disebutkan.

Setelah menemukan formasi yang solid di akhir 2012, mereka terus latihan dan rekaman tanpa manggung sekali pun atau mengunggah musik apa pun, walau banyak yang bertanya-tanya ke akun Twitter Bara yang cukup aktif menginformasikan kegiatan mereka. “Sebetulnya di bulan-bulan pertama Barasuara latihan sudah bisa manggung secara teknis. Cuma, band yang bermain tiga bulan dengan band yang bermain tiga tahun kan punya hasil yang berbeda,” kata Iga, yang mengundurkan diri dari Soulvibe di akhir 2013.

Untuk band baru yang hendak didirikannya ini, Iga memutuskan untuk tak hanya menjadi gitaris, tapi juga vokalis dan penulis lirik. Untuk transisi menjadi vokalis ini, Iga mencari inspirasi dari The Libertines, Albert Hammond Jr., The Strokes, dan Jack White.

Orang pertama yang diajak dalam band baru ini adalah Sandi Kusumaningtyas, diberi nama panggilan TJ (dibaca Tije) oleh teman sekelas di SD yang terbawa euforia menjuarai kompetisi sepak bola di sekolah. “Gue pilih TJ karena sebetulnya gue dan TJ berangkat sebagai teman main biasa saja, dan dia rekan yang enak banget,” kata Iga, yang memperdengarkan sebuah ide lagu belum berjudul dan kelak menjadi “Nyala Suara”. “Begitu gue dengar, langsung merinding dan jatuh cinta,” kataTJ, yang masih tergabung di grup electronic rock LCD Trip setelah sempat bermain di band-band beraliran ska dan funk rock.

Berikutnya adalah mencari drummer. Pilihannya jatuh kepada Marco Steffiano Handoko, yang sudah bekerja sebagai drummer pengiring penyanyi pop Raisa dan kini juga menjadi music director. “Pengalaman gue adalah band bagus harus punya drummer yang bagus. Akhirnya gue coba Marco dan mengajak dia. Agak khawatir juga, karena Marco nggak mendengarkan musik yang gue dengarkan,” kata Iga. “Terlepas dari perbedaan selera, yang penting punya satu spirit yang sama".

Setelah sempat ada kendala mengisi posisi pemain bas dengan orang yang dapat diandalkan untuk datang tepat waktu saat latihan, tiba-tiba Marco punya ide untuk mengajak Gerald Hiras Situmorang. Lokasi rumah Gerald kebetulan dekat tempat latihan mereka. Pilihan ini tergolong ajaib, karena Gerald sudah dikenal sebagai gitaris muda berbakat yang sudah biasa bermain dengan para legenda jazz seperti Indra Lesmana, Tohpati dan Dewa Budjana, dan punya berbagai proyek seperti Sketsa, Hemiola Quartet, Bag+Beat, dan Gerald Situmorang Trio.

Sehingga jadilah musik yang mereka mainkan berupa daur ulang dari nafas psychedelic, rock, folk, blues dan jazz dengan lirik Indonesia yang kental. Barasuara mengedepankan ritme dan energi yang menerjang adrenalin dengan lirik yang bercerita tentang memori, semangat dan kemerdekaan pikiran.

Iga, sebagai penggagas band ini mengaku tidak bisa mendefinisikan jenis musik yang mereka sajikan. "Kalau secara jenis musik, saya tidak bisa jelaskan persisnya apa. Biarkan nanti kami bicara lewat musik lalu silahkan dinilai sendiri seperti apa konsep musik yang kami bawakan," jelasnya.

Minggu, 11 Februari 2018

Makna atau Pesan dari lagu Barasuara



Beberapa waktu lalu saya diajak oleh kakak saya untuk menonton konser, sebelumnya saya tidak tahu band apa yang saya tonton. Tetapi setelah saya ikut datang menonton konser tersebut, ternyata band ini berbeda dengan yang lainnya, suguhan lagu dengan makna tersirat disetiap liriknya menjadikan band ini berbeda dengan band lainnya. Berikut adalah video yang saya rekam pada saat konser berlangsung.



Penasaran, kira-kira makna atau pesan apa yang tersembunyi dari 9 judul lagu Barasuara ini ? Simak dibawah ini yuk.
  1. Nyala Suara
  2. Sendu Melagu
  3. Bahas Bahasa
  4. Hagia
  5. Api dan Lentera 
  6. Menunggang Badai
  7. Tarintih
  8. Mengunci Ingatan
  9. Taifun


  • Nyala Suara
Lagu ini tentang bagaimana buruknya memendam keinginan, tujuan, pemikiran, dan ide yang mana lama-lama malah jadi bara didalam sekam doang. Lama-lama akan meredup. Jadi harus dikeluarkan.




  • Sendu Melagu
Ini adalah lagu cinta dimana semua terasa lebih berharga ketika sudah tidak ada. Lirik "ingatmu kau merayu, ingatnya kau berlalu" kurang lebih menyiratkan pesan itu.




  • Bahas Bahasa
Menurut Barasuara lagu ini adalah tentang cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi orang saat ini sudah bermetamorfosis. Dulu bisa ketemu langsung, sekarang bahkan kita bisa bikin pesan teks untuk beberapa puluh orang dalam waktu bersamaan. Lagu ini tentang bagaimana menyikapi komunikasi di era saat ini.




  • Hagia
Diambil dari nama Hagia Sofia, sebuah Masjid di Turki yang dulunya adalah Gereja. Intinya lagu ini mengajarkan tentang bagaimana kita masing-masing punya kepercaayaan dan tujuan berdasarkan kepercayaan itu. Bagaimana kita menghormati orang lain dan hidup berdampingan dengan damai. Walaupun tradisinya berbeda, semua ajaran agama mengajarkan kebaikan. Kita bebas untuk percaya. Personil Barasuarapun beragam agamanya. Mereka aja kompak banget membuat sesuatu yang indah yang bisa kita dengarkan secara bersama-sama




  • Api dan Lentera
Ini lagu yang memotivasi disaat kalian mulai ragu akan sesuatu yang diyakini kalian "Bisa!". Jadi, jangan dengerin lagu-lagu cinta melulu, hidup pasti ada terpuruknya dan pasti kalian pernah berputus asa, dengan dengerin lagu ini setidaknya kalian jadi bersemangat lagi karena,

"kita kan pulang dengan waktu yang terbuang dan kenangan yang berjalan bersama".




  • Menunggang Badai
Ketika menulis lagu ini. Iga Massardi kerap mengamati orang-orang yang hidupnya penuh dengan kebencian. Menurutnya, orang yang hidup dengan kebencian akan sulit sendiri nantinya. Dan, perhatikan sekeliling kalian. Ada orang baik dan orang jahat. Lantas bagaimana kalian menilai orang-orang yang jahat? Orang yang hidupnya penuh dengan dendam, kebencian, dan hal-hal negatif lainnya?

Hidupnya bagaikan "menunggang badai"

Mungkin badai disini bisa diartikan sebagai "kesulitan" karena seseorang itu hidupnya penuh dengan kebencian didalam dirinya. Jadi, kita tidak perlu balas dendam, biarakan Tuhan bekerja dan alam yang akan membalasnya.




  • Tarintih
Tarintih adalah ciptaan Iga Massardi yang artinya Tarian dan Rintihan. Ketika kalian senang didalam hidup, kalian akan menari. Dan ketika kalian bersedih atas kesalahan yang kalian perbuat, maka kalian akan merintih.

Sebenarnya, Lagu ini bercerita tentang sosok Ibu, dari hamil hingga melahirkan anak. Seperti kata pepatah, surga ada ditelapak kaki Ibu. Begitu besarnya kasih Ibu kepada kita. Kita sebagai anak masih saja berbuat salah. Lalu, pantaskah kita mendapatkan surga itu? Lagu ini juga tentang meminta maaf. Kadang kita selalu lalai untuk meminta maaf, padahal kesempatan selalu ada dikala Ibu kita masih hidup.

"terlambatkah sudah? Surga di telapak kakimu"




  • Mengunci Ingatan
Jelas, makna lagu ini adalah lagu nasihat untuk kalian yang sedang patah hati dan berusaha melupakan kejadian  atau kenangan buruk dengan orang yang pernah (atau sedang, atau masih) kalian cintai.

Semakin kalian berusaha untuk melupakan, maka kalian akan semankin ingat. Semakin kalian ingat, maka "pagimu yang terluka, malammu yang menyiksa"


Ingatan kalian sudah terkunci.




  • Taifun
Lagu Taifun ini agak berbeda dengan lagu-lagu yang sebelumnya. Lebih menyadarkan kita terkadang dalam hidup, kita harus berhenti berlari, mulai berjalan, menerima sendiri, dan berdamai dengan kesalahan.




Tidak salah, jika Barasuara memilih judul lagu ini sebagai Album pertamanya

Album Taifun juga mendapat peringkat sebagai album terbaik versi majalah Rolling Stone. Ini membuktikan bahwa, diantara homogenitas yang terjadi di industri musik Indonesia, Iga Massardi dan Barasuara membuktikan bahwa Musik Indie punya tempat di peta musik tanah air.

Dan sebagai band, Barasuara terbukti bisa bertahan dan eksis denga tidak mengikuti arus
"They succeed to be the band that against the stream".